Pandangan arus utama menganggap benih ilmu komunikasi serta kajian-kajian atasnya tumbuh pertama kali seiring kemunculan sekolah publisistik di era Sukarno berkuasa. Buku ini mengajukan proposal baru tentang sejarah ilmu komunikasi dengan pendekatan diskursus Foucauldian. Hasilnya menunjukkan bahwa pengkajian komunikasi masuk ke gelanggang diskursif dan mulai dibicarakan dalam ranah keilmuan sudah sejak terjadi gegar budaya akibat benturan peradaban pribumi versus kolonial jauh sebelum ada Indonesia.
Buku ini menampilkan sejarah perkembangan ilmu komunikasi serta corak kajian terhadapnya dari era kolonial, Orde Lama, Orde Baru, hingga setelah Reformasi. Dengan memetakan riset- riset ilmu komunikasi dalam rentang 2001-2020, Justito Adiprasetio menunjukkan kepada kita bahwa masih ada jejak-jejak kolonialisme di dalamnya. Karena itu, ia menawarkan reorientasi terhadap ilmu komunikasi dan kajian atasnya melalui proyek dekolonisasi dan emansipasi ilmu komunikasi.
……naskah yang asyik dibaca karena kita diajak bertamasya pada semesta pemikiran masalah komunikasi, bahkan hingga ke masa kolonial saat komunikasi dapat dilihat sebagai bentuk hubungan feodal yang terjadi antara raja dan rakyatnya.
-Ignatius Haryanto
Karya ini telah menampilkan data-data empiris di Indonesia tentang eksistensi ilmu komunikasi dan menempatkannya dalam perspektif yang menyoroti kuatnya kontrol kekuasaan dalam menentukan keberadaan ilmu komunikasi…. Kajian yang tergolong masih sedikit dilakukan.
-ANTONI, Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya