Mubarak meninggalkan pesantren dan privilese sebagai putra kiai setelah sadar bahwa ia pedofil. Di Kota Pamelingan lelaki itu terlibat hubungan cinta dengan seorang jurnalis, Rosiana. Keduanya tahu bahwa hubungan itu adalah ikatan sumir, sebab mereka berasal dari latar keyakinan yang berbeda. Lagi pula, di kampung halamannya Mubarak telah bertunangan dengan seorang dara.
Bergerak di antara masa lalu dan kini, kisah ini membentangkan riwayat hidup Mubarak hingga ke asal-usul leluhurnya, Ki Ageng Pandak. Juga masa kecilnya di Lembana yang pernah diteror hantu Damar Colok dan skandal pencurian mustika kerubim. Akan tetapi, Mubarak tidak pernah menyangka bahwa hubungannya dengan bocah bernama Barabas kelak menyulut api dendam Imam Besar Laskar Mati Syahid, Habib Umar, yang menjeratnya ke dalam tahanan.
Kisah yang memiliki dialog yang cerdik, kocak, sekaligus mengguncang iman. Kisah ini dari awal hingga akhir kaya akan balutan bahasa yang indah. Memukau dan candu.