“Dalam hal melukai, kesunyian lebih tajam daripada belati,” tulis M. Faizi dalam salah satu sajaknya.
Barangkali saat ini, bagi M. Faizi, tidak ada kesunyian melebihi kehilangan seorang istri yang belakangan diketahui memiliki segudang keistimewaan yang nyaris sepanjang hayatnya ditutup rapat, bahkan termasuk kepada suaminya sendiri.
Namun, apa pula yang lebih membahagiakan daripada menyaksikan dari dekat detik-detik “kepergian” sosok istri yang, sampai napas terakhirnya, menunjukkan secara kafah seluruh keriteria husnul khatimah?
Buku ini berisi kesaksian orang-orang terdekat, mungkin juga terjauh, tentang keistimewaan, keajaiban, atau juga karamah Nyai Makkiyah binti Ashim (1982-2021), sang pengamal tekun Dalailul Khairat, yang sekian lama tersimpan rapi itu. Ada banyak kisah menakjubkan di sini yang—meskipun terasa sulit dipercaya—telah dibenarkan kesahihannya oleh sejumlah habaib dan ulama.
Ulasan
Belum ada ulasan.