Buku ini merupakan pemaparan panoramik atas kait-kelindan di muka, mulai dari hubungan saling pengaruh antara politik, di satu sisi, dan kekerasan, bahasa, ideologi, informasi, kebenaran, ruang publik, pendidikan, kapitalisme serta hukum, di sisi lain. Kalau dunia politik ibarat gudang tua, maka buku ini merupakan hasil inventarisasi atas barang-barang di dalamnya dan relasinya satu sama lain sebagaimana mengemuka ketika kita memasuki gudang tua itu. Dengan membacanya, kita menjadi tahu bahwa politik tak pernah hadir sendirian; politik dihimpit sekaligus menghimpit bidang-bidang sosial lain.
Martin Suryajaya, penulis buku filsafat. Doktor muda lulusan filsafat STF Driyarkara, Jakarta.
Tidak puas dengan kategori-kategori klasik dan pengamatan empiris, upaya penulis untuk memperkenalkan konsep-konsep baru sejalan dengan pendekatan filsafat politik. Tidak berhenti pada mendeskripsikan fakta, tetapi membangun konsep-konsep agar membuat politik semakin dipahami secara lebih mendalam. Filsafat politik selalu menentukan cara pandang tertentu dan menuntut suatu penilaian (sintetis) maka refleksi penulis kelihatan ingin menghunjam sampai ke upaya untuk memahami struktur-struktur dasar pengalaman dan realitas politik. Membuka cakrawala baru dalam menganalisis cara penalaran khas praktik-praktik institusi, ideologi politik, praandaiannya. Dan menjadi menarik karena buku ini tidak mengabaikan perkembangan ilmu-ilmu politik serta relevansinya dengan situasi politik di Indonesia.
Haryatmoko, dosen tetap Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
DAFTAR ISI
Glosarium — 15
Pengantar Penulis — 47
Catatan dari Editor — 31
Kata Pengantar oleh Haryatmoko — 23
Kata Pengantar oleh Martin Suryajaya — 27
PROLOG – Transpolitika: Budaya Politik di dalam Era Virtualitas — 51
- Transpolitika atau Akhir Politik — 53
- Trans-Imago-Politico — 57
- Ruang Imanensi Politik — 63
- Hegemoni atau Transhegemoni — 68
- Virtualitas Politik — 72
- Politik dan Problem Kebenaran — 75
- Matinya Identitas Politik — 80
- Minimalisme Politik dan Ruang Publik — 85
- Politik, Irasionalitas dan Absurditas — 91
- Ruang-Ruang Fatamorgana Politik — 97
- Politik tanpa Imajinasi — 100
BAGIAN 1: PARANOIA POLITIK — 111
Horror-Culture: Politik, Kebudayaan, dan Kekerasan
- Ontologi Horor dan Ketidakamanan Ontologis
- Horor, Kematian, dan Kegilaan
- Horosofi dan Simulasi Kekerasan
- Kekerasan Simbol dan Creative Destruction
- Horosofi dan Masa Depan Budaya Bangsa
Politicum Horrobilis: Politik Horor dan Kekerasan Massa — 125
- Kekuatan-Kekuatan Horor
- Ekstase Kekerasan
- Kekerasan dan Kegilaan
- Kekerasan dan Hipermoralitas
- Sebuah Teater Hiperkriminalitas
- Kekerasan dan Masa Depan Bangsa
Kekuasaan dan Kekerasan: Politik dan Kekuatan Horor — 139
- Kekuasaan Menciptakan Subjek
- Kekuasaan dan Pascamodernisme
- Kekuasaan dan Kekerasan
- Masih Hidupkah Kekuasaan Feodalistik?
- Bisa Hidupkah Masyarakat Madani?
Symbolicum Horrobilis: Bahasa, Politik dan Kekerasan — 151
- Kekuatan Horor dan Kekuatan Simbolik
- Luka-Luka Simbolik
- Symbolicum Horrobilis
- Politik Imagologi
- Pascahororisme
Esensi dan Akar-Akar Kekerasan: Melampaui Batas-Batas — 164
- Humanitas
- Hasrat Kekerasan
- Demonologi
- Ekstrimitas
Logosentrisme Gaya Jawa: Semiotika dan Politik — 177
- Imagologi, Ideologi dan Realitas
- Ideologi dan Industrialisasi Pikiran
- Hegemoni Simbolik Orde Baru
- Hiperrealitas Gaya Jawa
- Logosentrisme Gaya Jawa
Kreativitas Destruktif: Anak Bangsa dalam Politik Kekerasan — 191
- Konstruksi Sosial Realitas dan Dunia Anak-Anak
- Anak Bangsa di Atas Panggung Horor
- Kekerasan Simbol dalam Dunia Anak-Anak
- Anak Bangsa dan Kekerasan Digital
- Kesimpulan: Dialogisme dan Masa Depan Kreativitas Anak Bangsa
BAGIAN 2: IMORALITAS POLITIK
Nomadisme dan Imoralitas Politik: dari Absurditas hingga Skizofrenia — 207
- Nomadisme Politik
- Nomadisme dan Skizofrenia Politik
- Geopolitik dan Kronopolitik
- Nomadisme dan Ironi Politik
- Politik di dalam Era Pascametafisika
Merampungkan Proyek Modernitas:
Habermas, Modernitas dan Pascamodernitas — 226
- Tindakan Komunikatif dan Intersubjektivitas
- Habermas dan Pascamodernitas
- Habermas dan Derrida: Dekonstruksi
- Habermas dan Foucault: Kekuasaan
- Habermas dan Lyotard: Konsensus vs Disensus
Melampaui Batas Estetika dan Politik: Pandangan Politik — 239
- Kebudayaan Ranciere
- Kebudayaan dan Konsensus
- Politik dan Disensus
- Politik Estetik
- Emansipasi Budaya
- Komunitas Tanda
Parodi Pascamodern: Ada Sebuah Negeri, Hobi Warganya Kolusi — 260
- Sastra Dialogis
- Bangkitnya Bahasa Parodi
- Puisi sebagai Cara Berkomunikasi dengan Masyarakat
- Puisi sebagai Sebuah Teks Terbuka
- Puisi Pascamodern untuk Bangsa Pascamodern
Kekuasaan Simbol: Bahasa, Politik, dan Nasionalisme — 273
- Bahasa dan Hegemoni
- Bahasa dan Kekerasan Simbol
- Bahasa dan Kekerasan Semiotik
- Bahasa dan Simulasi Realitas
- Bahasa, Hegemoni, dan Nasionalisme
- Bahasa, Otonomi, dan Pluralisme Budaya
- Simpulan
Media dan Depolitisasi: Kebenaran
dalam Kegalauan Informasi — 285
- Hegemoni Politik atau Media
- Media dan Politik Informasi
- Hiperrealitas Media dan Komunikasi
- Konsekuensi Kultural Hiperrealitas Media
- Kesimpulan: Hiperrealitas dan Dehiperrealitas Media
Kekuasaan dan Media: Politik dan Kekerasan Simbolik — 299
- Media dan Kekerasan Simbol
- Media dan Kekerasan Semiotik
- Mekanisme Kekerasan Media
- Masa Depan Kekerasan Media
Televisi dalam Narasi Kebangsaan: Media dan Negara-Bangsa — 312
- Imajinasi dalam Ruang Virtualitas Kebangsaan
- Rasa Kebangsaan Nasional
- Televisi sebagai Pilar Bangsa
- Televisi dan Kedaulatan Negara Bangsa
- Narasi Televisi vs Narasi Kebangsaan
Media dan Negara-Bangsa: Sebuah Proyeksi Masa Depan — 325
- Media dan Kotak Hitam Ideologi
- Media dan Budaya Publik
- Merkantilisme Media
- Ekstase Media dan Informasi
- Media dan Tantangan Masa Depan
- Visi Masa Depan
BAGIAN 3: GENEALOGI POLITIK
Demokrasi Hibrid: Kekuatan Media dalam Politik Demokrasi — 347
- Demokrasi Oligarkis
- Pilar Keempat
- Demokrasi Digital
- Demokrasi Otonomis
- Kedaulatan Rakyat
Minimalisme Ruang Publik: Budaya Publik di dalam Abad Informasi — 367
- Kekuasaan dan Ruang Publik
- Ruang Publik dan Budaya Publik
- Minimalisme Ruang Publik
- Masa Depan Ruang Publik
Politik dan Pengetahuan: Pendidikan
di dalam Era Kapitalisme Global — 383
- Pendidikan Tinggi dan Industrialisasi Pikiran
- Pendidikan Tinggi sebagai Institusi Total
- Pendidikan Tinggi sebagai Panopticon
- Pendidikan Tinggi dan Kekerasan Simbol
- Sistem Pendidikan Nasional
- Pendidikan Tinggi di Masa Depan
Merkantilisme Pengetahuan:
Pendidikan dan Kapitalisme — 397
- Pendidikan sebagai Alat Hegemoni
- Pendidikan dan Kekerasan Simbol
- Pendidikan dan Kapitalisasi Pikiran
- Kapitalisme dan Citra Masyarakat Konsumer
- Logika Pendidikan dan Logika Kapitalisme
Genealogi Politik: Masa Depan Imajinasi Bangsa — 413
- Genealogi dan Politik
- Menyingkap Kamar Gelap Epistemologi
- Indonesia dalam Imajinasi Orientalis
- Genealogi Politik Indonesia
- Kritik Genealogis atas Genealogi
- Horizon Genealogi Politik
Dialog Multikultural: Otonomi dan
Komunikasi antar Budaya — 426
- Kesalahpahaman antar Budaya
- Pentingnya Dialog Kultural
- Dialogisme dan Komunikasi antar Budaya
- Otonomi dan Komunikasi antar Budaya
- Komunikasi dan Heteronomi
- Otonomi Dialogis
Demokrasi Dialogis: Komunikasi Politik di dalam Era Informasi — 438
- Wacana Komunikasi yang Demokratis
- Fase Dekonstruksi Struktur Komunikasi Otoriter
- Fase Turbulensi dan Chaos Komunikasi
- Fase Terobosan Paradigma Komunikasi
Politik Neopluralisme: Belajar dari Pluralitas Kecil — 452
- Kepak Sayap Kupu-Kupu Lokal
- Pluralitas dan Pseudo-pluralism
- “Neo-pluralism” dalam Pluralitas Kecil Kita
- Menumbuhkan Sikap Pluralisme Baru
Politik Heteronomi: Pemikiran Ulang
tentang Konsep Otonomi — 462
- Otonomi dan Diskontinuitas Kultural
- Anatomi dan Ekses-Ekses Otonomi
- Cara Berpikir Heteronomi
Negara Islam dan Kosmopolitanisme:
Keniscayaan atau Ketakmungkinan — 476
- Agama, Negara dan Kebudayaan
- Realitas Budaya Pascamodern
- Pluralisme Kebudayaan
- Kebudayaan dan Paradoks Identitas
- Pluralitas dan Jarak Kultural
- Negara Islam dan Kosmopolitanisme
Keumatan, Kebangsaan, Kebhinekaan: Kesatuan dalam Antagonisme — 490
- Kebangsaan dan Keumatan
- Pluralitas Baru
- Antagonisme Budaya
Politik Restorasi Kebudayaan:
Redefinisi Karakter Bangsa — 495
- Masalah Budaya Bangsa
- Karakterologi Bangsa
- Lima Langkah Restorasi Kebudayaan
Etnisitas dan Karakter Bangsa:
Belajar dari Kebudayaan Sunda — 507
- Masalah Karakter Bangsa
- Nilai-Nilai Budaya Sunda
- Melintas Batas Kesundaan
Politik Perubahan: Undang-Undang
dan Perubahan Budaya — 519
- Relasi dan Komunikasi antar Budaya
- Demokrasi Dialogis
- Tantangan Demokrasi dan Dialogisme
- Hukum dan Ekspresi Budaya
- Demokrasi dan Otoritas Budaya
- Relasi, Ekpresi, dan Otoritas Budaya
- Pengaturan Relasi Antarbudaya
- Pengaturan Ekspresi Budaya
- Pengaturan Otoritas Budaya
- Undang-Undang dalam Pendekatan Budaya
Dari Totalitas Menuju Multiplisitas:
Manifesto tentang Masa Depan Bangsa — 530
- Dari Logos Menuju Chaos
- Dari Realitas Menuju Virtualitas
- Dari Totalitas Menuju Multiplisitas
- Dari Demokrasi Menuju Netokrasi
- Masa Depan dalam Multiplisitas
Epilog: Minimalisme Politik:
Iluminasi di dalam Era Virtualitas — 540
- Imagologi Politik
- Politik Abad Cahaya
- Wacana Seduksi Politik
- Politik tanpa Subjek
- Politik tanpa Identitas?
- Politik yang Menipu: Fatamorgana
- Politik yang Menakutkan: Demonologi
- Politik yang Berpindah-pindah: Nomadologi
- Politik yang Tumpang-Tindih: Mutanologi
- Politik yang Berlari Kencang: Dromologi
- Pencerahan atau Iluminasi Politik?
Daftar Pustaka — 589
Indeks — 598