Ambivalensi pemaknaan dan pemosisian ibu dan pengibuan dalam kultur patriarkal dihadirkan secara kritis dalam buku ini melalui lensa film horor. Buku ini mendedah bagaimana bahasa dan ruang sinema di Indonesia bekerja untuk mengonstruksi figur ibu dan pengibuan sebagai horor dan teror. Kekuatan lain dari buku ini adalah tekanan pada politics of location, di mana batasan geografis, historis, dan kultural menjadi aspek penting dalam membaca figur ibu dan pengibuan dalam ruang sinema di Indonesia. Abjeksi tubuh ibu dan pengibuan pun selalu berkelindan dengan konteks sosio-historis dan regime of truth serta kepentingan politik dominan yang beroperasi dalam satu periode tertentu.
—Ratna Noviani—
Ketua Prodi Magister Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada
Belum banyak penelitian yang mengelaborasi topik maternal horror di Indonesia. Disampaikan dengan gaya populer namun mendalam, buku ini adalah napas baru yang dibawa oleh Annissa Winda Larasati dan Justito Adiprasetio dalam dunia pengkajian film di Indonesia, sekaligus menawarkan pendekatan berbeda untuk mengungkap jaring-jaring kerja patriarki dalam budaya populer, khususnya film horor.
—Sri Seti Indriani—
Ketua Prodi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran
Berikut tautan ulasan pembaca yang ditulis dalam genre resensi
- Hantu ”Ibu” dalam Film Horor Indonesia oleh Martinus Danang Pratama Wicaksana di Kompas
- Misogini dalam Film Horor Indonesia oleh Redaksi di Media Indonesia
- Mengkritisi Wacana Maternal Horror dalam Film Indonesia Kontemporer oleh Albertus Hendy di LPM Hayamwuruk
- Mengapa Film Horor Menempatkan Perempuan Sebagai Sosok yang Menakutkan? oleh Yasmeen Mumtaz di islami.co