Cantrik Cantrik
  • Login / Register
0 items / Rp0
Menu
Cantrik Cantrik
0 items / Rp0
Kategori
  • Agama
  • Filsafat
  • Fiksi
  • Kajian Budaya
  • Kajian Media
  • Sastra
  • Sejarah
  • Beranda
  • Kolom
  • Penulis
  • Reseller
  • Kirim Naskah
  • Info
    • Cara Pesan dan Kebijakan Privasi
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Lacak Pesanan
    • Kontak
-20%
Click to enlarge
BerandaSastra Manis Tapi Tragis: Kisah Saidjah-Adinda dalam Max Havelaar
Previous product
Sareyang: Prosa Puisi Rp65,000 Rp58,500
Back to products
Next product
Kehilangan-kehilangan yang Baik (New Edition) Rp65,000 Rp52,000

Manis Tapi Tragis: Kisah Saidjah-Adinda dalam Max Havelaar

Rp80,000 Rp64,000

Pengarang: Saut Situmorang, Okky Madasari, Rhoma Dwi Aria Yuliantri, Ari J. Adipurwawidjana
Tahun Terbit: 2021
Tebal: 300 halaman
ISBN: 978-623-6063-29-3

Stok 29

Kategori: Buku Terbaru, Diskon, Non Fiksi, Sastra, Sejarah
Share
Facebook Twitter WhatsApp Telegram
  • Deskripsi
  • Informasi Tambahan
Deskripsi

… ironisnya, giliran kaum Konservatif akhirnya yang menggantikan kaum Liberal dalam memanfaatkan novel Max Havelaar untuk propaganda kebijakan politik mereka setelah mereka tidak berkuasa lagi di Belanda! Dan dalam propaganda kedua partai terbesar di Belanda ini, istilah “demi kepentingan orang-orang pribumi” merupakan slogan yang terus-menerus dipakai. Max Havelaar dengan isinya yang menggambarkan penderi-taan orang-orang pribumi karena kebijakan Cultuurstelsel tentu saja jadi alat propa-ganda yang tak bisa dilewatkan.

— Saut Situmorang

Max Havelaar tak berhenti dikaji hingga hari ini dengan segala pendekatan dan teori. Demikian juga dengan berbagai upaya untuk membongkar sosok Multatuli di luar karyanya. Sebagai seorang pegawai pemerintah Belanda yang ditempatkan di negara jajahan, Multatuli adalah bagian dari para penjajah yang bekerja untuk melayani kepentingan penjajah. Walaupun kemudian setelah ia menerbitkan Max Havelaar, ia memutuskan untuk mengundurkan diri daripada dipindahtugaskan, tetap tak menghapus fakta bahwa Multatuli bekerja untuk kepentingan kolonial.

— Okky Madasari

Keperpihakan terhadap penindasan baik dalam wujud sikap dan gagasan antikolo-nialisme maupun antifeodalisme dan mesianisme itu tecermin salah satunya dalam fragmen “Saidjah dan Adinda”. Fragmen ini menggambarkan sebuah kekecewaan, diskriminasi, dan humanisme yang juga dapat ditemui dalam konteks sejarah sosial petani dalam periode tanam paksa pun demikian masih relevan dalam periode liberal.

— Rhoma Dwi Aria Yuliantri

Jika Max Havelaar dipandang sebagai semacam gugatan terhadap kolonialisme Belanda, episode ini seakan-akan berfungsi sebagai kesaksian langsung subjek Jawa. Dalam wacana teoretis tentang kondisi kolonial, advokasi merupakan konsep yang problematis karena terkait dengan masalah politik representasi. Advokasi, berdasarkan definisi dasarnya, merupakan upaya untuk berbicara dan bertindak untuk dan atas nama pihak lain.

—Ari J. Adipurwawidjana

 

Pada tahun ini, kami sengaja berfokus pada kisah Saidjah-Adinda yang dalam novel Max Havelaar berlatar di Kabupaten Lebak dengan mengusung tema “Manis tapi Tragis: Kisah Saidjah-Adinda dalam Max Havelaar”. Bagaimanapun, kisah Saidjah-Adinda adalah yang pertama kali dialihwahanakan ke bahasa Sunda oleh Raden Tumenggung Aria Sunarya dan ke bahasa Indonesia oleh Bakri Siregar, dibandingkan terjemahan novel Max Havelaar secara utuh oleh H.B. Jassin. Terlebih, kisah cinta yang “manis tapi tragis” itu telah pula mengalami transformasi, lintas genre, lintas bentuk, dan lintas budaya.

Informasi Tambahan
Berat 500 g
Dimensi 16 × 23 × 2 cm

Anda mungkin juga suka…

-50%
Close

Membaca Ulang Max Havelaar

Rp85,000 Rp42,500
Penulis: Peter Carey, dkk. ISBN: 978-602-0708-41-6 Tebal/tahun: 260 hlm; 2019 Ukuran: 15.5 x 23 cm
Lebih lanjut

Produk Terkait

Close

Kosmopolitanisme Seyla Benhabib

Rp85,000
Pengarang: Amin Mudzakkir Tahun Terbit: Oktober, 2022 Tebal: 158 hlm/ 14 x 20 cm ISBN: 978-623-6063-84-2
Masukkan ke keranjang
-15%
Close

Ulama Jomblo: Rela Tidak Beristri Demi Ilmu

Rp65,000 Rp55,000
Penulis: Abdul Fattah Abu Ghuddah Penerjemah: Ali Hisyam Tebal: 173 hlm Ukuran: 14 x 20 cm ISBN 978-602-0708-75-1 Cetakan Pertama, Mei 2020
Masukkan ke keranjang
-10%
Close

Meragu untuk Beriman: Refleksi Filsafat Ketuhanan Agustinus

Rp70,000 Rp63,000
Pengarang: Amadea Svastika Tahun Terbit: November, 2021 Tebal: 132 hlm/ 14 x 20 cm ISBN: 978-623-6063-40-8
Lebih lanjut
-7%
Close

Identitas: Perspektif Sosiologis

Rp120,000 Rp111,600
Pengarang: Steph Lawler Penerjemah: Medhy Aginta Hidayat Tahun Terbit: 2021 Tebal: 312 halaman ISBN: 978-623-6063-22-4
Lebih lanjut
Close

Sihir Rocky Gerung: Analisis Wacana Kritis, Mefafora, Propaganda

Rp70,000
Pengarang: Achmad San Tahun Terbit: Februari, 2022 Tebal: 122 hlm/ 14 x 20 cm ISBN: 978-623-6063-52-1
Lebih lanjut
Close

Asal-Usul Ekofeminisme: Budaya Patriarki dan Sejarah Feminisasi Alam

Rp80,000
  • Penulis: Aurora Ponda
  • Tebal: 144 halaman
  • Ukuran: 14 x 20 cm
  • ISBN: 978-623-6063-01-9
  • Cetakan Pertama, Januari 2021
  • Cetakan Kedua, Januari 2023

Masukkan ke keranjang
-15%
Close

Pendosa yang Saleh

Rp65,000 Rp55,250
Penulis: Royyan Julian Tebal: 128 halaman Ukuran: 13 x 19 cm ISBN: 978-602-0708-97-3 Cetakan Pertama, 2021
Masukkan ke keranjang
-10%
Close

Filsafat Negasi + Manuskrip Fragmen Filsafat Aktualitas

Rp60,000 Rp54,000
Penulis: Muhammad Al-Fayyadl Tahun Terbit: 2020 (kover baru) Halaman: 156 / 13 x 19 cm ISBN: 978-602-74047-0-0  
Masukkan ke keranjang
Pembayaran Melalui:
472px-BCA_logo.svg
Jasa Ekspedisi:
  • New_Logo_JNE
  • pos
  • Logo J & T Vector PNG HD
  • logo-main
  • Logo TiKi
  • wahana-express-logo-8E1F3E0C3F-seeklogo.com
Media Sosial Kami:
Facebook Twitter Instagram YouTube WhatsApp
2020 Cantrik Pustaka.
  • Beranda
  • Kolom
  • Penulis
  • Reseller
  • Kirim Naskah
  • Info
    • Cara Pesan dan Kebijakan Privasi
    • Konfirmasi
    • Lacak Pesanan
    • Kontak
  • Login / Register

Shopping cart

close

Sign in

close

Lost your password?
No account yet? Create an Account
Scroll To Top