Buku ini mengangkat sebuah realitas yang kerap terabaikan: keterkaitan erat antara penindasan terhadap perempuan dan eksploitasi terhadap hewan, khususnya hewan betina. Dengan pendekatan ekofeminisme, buku ini menggugat paradigma dominasi patriarkal yang menempatkan tubuh perempuan dan tubuh hewan sebagai objek konsumsi, komoditas, dan kontrol.
Melalui telaah etis yang tajam dan empatik, penulis menunjukkan bagaimana sistem sosial dan ekonomi yang timpang memungkinkan eksploitasi terjadi secara sistematis—baik dalam industri peternakan, percobaan laboratorium, maupun budaya populer—terhadap hewan betina sehingga menempatkan mereka sebagai korban yang rebah di lapis terbawah piramida penderitaan. Buku ini juga menelusuri akar historis dan filosofis dari relasi kuasa ini melalui kacamata antroposen seraya menawarkan perspektif baru yang mengedepankan kepedulian, kasih sayang, dan penghargaan atas keberadaan makhluk hidup lainnya.