Kehadiran ekofeminisme secara etimologis dimulai pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai akibat dari irisan dan gesekan dari teori-teori dalam feminisme dan environmentalisme. Secara terminologis, ekofeminisme diperkenalkan oleh Francoise d’Eaubonne dalam bukunya Le Feminisme ou la Mort (Feminism atau Kematian) yang diterbitkan pada tahun 1974. Dalam buku ini perempuan dan persoalan ekologis dikaitkan secara multidimensional (Morgan, 1992: 4). Para pencetus teori di bidang ini antara lain adalah Rosemary Radford Ruether, Ivone Gebara, Vandana Shiva, Susan Griffin, Alice Walker, Starhawk, Sallie McFague, Luisah Teish, Sun Ai Lee-Park, Paula Gunn Allen, Monica Sjöö, Greta Gaard, Karen Warren dan Andy Smith. Ekofeminisme tidak hanya mengkaitkan perempuan dan lingkungan, tetapi juga spiritualitas Krisis dan kehancuran bumi merupakan swara dari devaluasi bumi sekaligus devaluasi perempuan (Spretnak, 1990: 5-6).
Ekofeminisme I: Dalam Tafsir Agama, Pendidikan, Ekonomi, dan Budaya
Rp130,000
- Editor: Dewi Candraningrum
- Tebal: 400 halaman
- Ukuran: 15,5 x 23 cm
- Terbitan, Juni 2025
- ISSN: xxx-xxx
Kategori: Ekofeminisme
Produk Terkait
Ekofeminisme II: Narasi Iman, Mitos, Air dan Tanah
Rp130,000
- Editor: Dewi Candraningrum
- Tebal: 400 halaman
- Ukuran: 15,5 x 23 cm
- Terbitan, Juni 2026
- ISSN: xxx-xxx