Buku ini terdiri dari tiga manuskrip pendek—ditambah satu artikel dari Huub de Jonge—yang menghadirkan potret skematis tentang bagaimana roda pemerintahan Kerajaan Sumenep dijalankan pada abad ke-19. Dokumen pertama berisi gambaran pola administrasi, data pendapatan pajak, dan peluang ekonomi yang ada di daerah tersebut. Dokumen kedua lebih spesifik berbicara tentang suksesi raja, pengukuhan gelar, status barisan, dan sebagainya. Dokumen terakhir berisi catatan layanan wajib dan segala hal yang berkaitan dengan persoalan agrikultur.
Manuskrip ini, kendati tidak bisa dibilang lengkap, tetaplah merupakan tambang emas informasi tentang hakikat dan akibat dari relasi antara petani, aristokrat, dan bawahan-bawahannya yang berabad-abad lamanya didasarkan pada pungutan pajak dan layanan wajib. Dari laporan ini kita menjadi tahu—meski tidaklah mengejutkan—para mantri, pangeran, regen, dan kolonel adalah elemen-elemen patronasi yang paling diuntungkan di balik derita para kawula dan rakyat jelata dalam upaya membayar pungutan dalam bentuk barang, pekerjaan, dan uang.