Tidak semua orang mengerti akan buku bajakan. Bahkan, tidak semua pembaca paham akan buku yang telah dibelinya apakah bajakan atau tidak. Perlu kamu ketahui, buku bajakan bukanlah barang baru di lingkungan kita.
Buku bajakan dapat ditemui di banyak toko buku yang kategorinya beragam. Di toko buku online juga banyak penyedia buku bajakan. Biasanya harganya murah binggo dari harga biasanya. Pastikan, bila kamu penyuka toko online, konsistenlah belanja di toko online kepercayaan kamu.
Berdasarkan pengalaman pribadi dan kawan-kawan yang kutu buku, rasanya perlu catatan ini dibagi kepada siapa pun agar tidak terjerumus ke lubang yang sama. Berikut 8 alasan yang harus kamu tahu akibat mengonsumsi buku bajakan.
1. Merugikan Penulis.
Kamu tentu memiliki teman penulis, atau tetangga, atau kenalan walau tidak begitu dekat. Di Indonesia hanya tiga sampai lima butir saja penulis yang sejahtera. Kalau pun sejahtera, terkadang mereka tidak murni sebagai penulis. Menjadi penulis di Indonesia tidak bisa menjamin kesejahteraan rumah tangga seseorang.
2. Merugikan Penerbit.
Pada dasarnya para pembajak buku tidak bermodal sama sekali. Pembajak tinggal memindai buku ke dalam bentuk PDF. Dari PDF tersebut tinggal menggunakan mesin apa adanya, yang penting teksnya tampak jelas. Begitu pun dengan sampul buku bajakan.
3. Aromanya Tidak Sedap.
Apakah kamu tipe pembaca yang suka mencium halaman-halaman buku? Biasanya tipe pembaca semacam ini mencium sebuah halaman buku ketika baru selesai membayar di kasir toko. Atau ada tipe pembaca yang mencium halaman-halaman bukunya saat-saat sedang membaca. Bila kamu mendapati buku bajakan, silakan aroma apa yang kamu dapatkan.
4. Teks Semut.
Ada banyak teks semut di buku bajakan. Karena efek mesin yang dipakai asal cetak, tak jarang pembaca sering mendapati teks yang hilang beberapa huruf, lalu ada lagi lanjutannya, di halaman-halaman berikutnya.
5. Korupsi Halaman.
Perilaku paling jahat kedua setelah korupsi uang rakyat adalah korupsi halaman buku. Bayangkan jika kamu sedang intim dengan bukumu tiba-tiba bacaanmu tidak nyambung karena halaman melompat.
6. Tidak Ramah Lingkungan.
Pernah lihat bukumu kalau ditinggal di meja atau di lantai, kemudian kamu dapatkan sampul buku tersebut melengkung bagai kerupuk kepanasan di atas wajan? Biasanya model buku seperti ini hasil bajakan kelas teri. Mesinnya masih menggunakan foto copy biasa.
7. Merusak Estetika Rak Buku.
Kalau kamu orang yang menghargai sebuah buku, tentu kamu memanjakan buku-bukumu dengan sebuah rak yang layak. Kamu tata buku-bukumu sehingga eksotis dipandang. Tetapi, karena ada buku bajakan di rak bukumu, percayalah sesungguhnya kamu terganggu dengan kehadiran fisiknya.
8. Merusak Hubungan Baik.
Pernahkah kamu menghadiahkan sebuah buku kepada kekasihmu, sahabatmu? Meskipun kamu tidak tahu buku yang kamu kasih tersebut adalah buku bajakan, ketahuilah, kekasihmu atau sahabatmu akan kecewa karena pemberianmu. Seorang kekasih atau sahabat akan mengenang pemberianmu sepanjang pemberian itu abadi. Bayangkan jika buku bajakan yang kamu hadiahkan? Keabadian seperti apa yang sesungguhnya kamu harapkan?
Buku bajakan sudah lama membiak, bahkan sejak ratusan tahun yang lalu. Benar jika ada pernyataan seperti ini, “Selama buku bagus terbit, selama itulah para pembajak buku berdiri dibelakang kita. Pembajakan buku tidak bisa dihentikan. Yang bisa dihentikan hanyalah kehendak untuk tidak mengonsumsinya”.
Bila kamu ingin membeli buku bajakan, carilah yang kualitasnya serupa atau lebih bagus dari buku aslinya. Saran ini dianjurkan agar penerbit asalnya dapat memperlakukan karya intelektualnya dengan sempurna.